Aplikasichat.com – iPhone dikenal sebagai salah satu ponsel premium dengan harga yang cukup tinggi. Sebagai contoh, harga iPhone 17 varian 256Gb terbaru di iBox Indonesia bisa mencapai Rp17.300.000,00.
Angka tersebut bukan nominal yang kecil, sehingga banyak orang yang harus mempertimbangkan secara matang-matang sebelum akhirnya memutuskan untuk membelinya. Bagi kamu yang ingin merasakan pengalaman menggunakan iPhone tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, membeli iPhone bekas bisa menjadi solusi yang lebih ramah dikantong.
Namun sebelum kamu tergiur dengan harga miring, ada baiknya memahami terlebih dahulu resiko-resiko umum ketika membeli iPhone bekas. Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak dalam memilih dan tidak menyesal setelah melakukan transaksi.
Also Read
Resiko dan Bahaya Membeli iPhone Bekas
Masa garansi yang habis, baterai menurun, perangkat pernah dibongkar, masalah hardware tersembunyi dan kondisi fisik yang sudah terpakai merupakan lima resiko utama yang sering dihadapi ketika membeli iPhone bekas. Berikut adalah lima resiko dan bahaya membeli iPhone bekas yang wajib kamu ketahui:
1. Daya Tahan Baterai yang Sudah Tidak Optimal
Kondisi baterai merupakan aspek penting yang sering diabaikan pembeli iPhone bekas. Seiring berjalannya waktu dan pemakaian, performa baterai pasti akan mengalami penurunan.
Apple sendiri menyediakan fitur Battery Health yang menunjukkan seberapa besar kapasitas maksimal baterai dibandingkan dengan kondisi baru. Idealnya, battery health iPhone masih di atas 85% supaya nyaman digunakan sehari-hari.
Namun, banyak iphone bekas mempunyai kondisi di bawah angka tersebut dan membuat ponsel cepat habis baterai atau mati secara tiba-tiba. Dalam kondisi ekstrem, sistem iOS akan mengaktifkan pembatasan performa supaya iPhone tidak mudah crash.
Bahkan, ada juga kasus dimana battery health sengaja dimanipulasi menggunakan metode suntikan data sehingga terlihat sehat padahal sebenarnya rusak. Lebih buruknya lagi, banyak baterai pengganti tidak original yang mana ini bisa menimbulkan resiko lain seperti baterai menggembung, merusak komponen lain dan meledak.
Maka dari itu, sangat disarankan untuk mengecek baterai health langsung di pengaturan iPhone. Apabila waktu memungkinkan, kamu juga bisa menggunakan beberapa alat bantu seperti 3uTools untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
2. Garansi Resmi Umumnya Sudah Tidak Aktif
Salah satu hal yang harus kamu sadari saat membeli iPhone bekas adalah kemungkinan besar masa garansinya sudah habis. Garansi resmi dari Apple biasanya hanya berlaku selama satu tahun sejak tanggal aktivasi pertama.
Setelah masa ini berakhir, semua bentuk kerusakan, baik itu software maupun hardware menjadi tanggung jawab kamu sebagai pembeli. Hal ini berarti, jika suatu hari iPhone kamu mengalami masalah, kamu tidak bisa mengklaim perbaikan gratis di Apple Authorized Service Provider (ASSP).
Biaya servis iPhone juga tidak murah, mengganti layar saja bisa menghabiskan biaya mulai dari Rp1.500.000,00 – Rp4.000.000,00, tergantung dari serinya. Beberapa penjual memang menawarkan garansi toko, tapi cakupannya sangat terbatas dan proses klaimnya seringkali rumit. Maka dari itu, sebelum membeli iPhone bekas, pastikan kamu tidak hanya bertanya perihal masa garansi tapi juga jenis garansi dan siapa penyedia garansinya.
3. Kerusakan Hardware yang Sering Tidak Terdeteksi
Resiko dan bahaya saat membeli iPhone bekas berikutnya adalah adanya kerusakan hardware yang tidak langsung terlihat saat awal digunakan. Banyak pembeli yang baru menyadari adanya masalah setelah beberapa hari atau minggu pemakaian.
Beberapa contoh umum adalah layar muncul garis hijau, layar bergerak sendiri, kamera sulit fokus dan kamera belakang yang bergetar. Masalah seperti ini tidak hanya mengganggu tapi juga mahal untuk diperbaiki.
Apalagi jika kerusakan berasal dari beberapa komponen penting seperti layar atau kamera, biayanya bisa mencapai jutaan rupiah. Namun sayangnya, beberapa penjual tidak mengungkapkan secara terbuka dan ada yang sengaja menyembunyikannya dengan melakukan riset sistem atau kalibrasi sementara supaya tampak normal saat dicek.
4. Resiko Unit Sudah Pernah Dibongkar
Satu hal yang jarang diketahui oleh pembeli iPhone bekas adalah banyak unit yang pernah dibongkar atau diservis tapi tidak diungkap secara jujur oleh penjual. Misalnya komponen seperti layar, kamera, baterai atau bahkan logic board yang sudah pernah diganti sebelumnya.
Apabila perbaikan dilakukan tanpa standar yang benar, hal tersebut bisa berdampak buruk terhadap kualitas dan keawetan perangkat. Selain itu, iPhone yang sudah pernah dibuka biasanya sudah kehilangan sertifikasi IP68 yang membuatnya tahan terhadap debu dan air.
Banyak juga komponen yang diganti bukan dengan part original Apple, melainkan versi KW maupun OEM yang tentu kualitasnya tidak setara. Dalam beberapa kasus, sistem iOS akan mendeteksi adanya komponen yang tidak asli dan menampilkan peringatan seperti “Unknown Part Detected”.
Apabila kamu membeli iPhone bekas dalam kondisi seperti ini, maka layanan service resmi dari Apple bisa saja menolak perangkat karena dianggap sudah tidak original. Untuk menghindari resiko ini, kamu bisa melihat tanda-tanda seperti baut tergores, segel yang hilang atau warna komponen dalam yang berbeda dari aslinya.
5. Kondisi Fisik yang Tidak Lagi Sempurna
Sebagai barang bekas, sangat wajar ketika iPhone yang dijual sudah mempunyai tanda-tanda pemakaian seperti goresan pada layar, penyok di bagian sudut bodi atau bahkan retakan kecil yang mungkin luput dari perhatian. Sekilas ini terlihat sepele, tapi kondisi fisik bisa mencerminkan bagaimana perlakuan pemilik sebelumnya terhadap perangkat tersebut.
Misalnya, penyok di bagian frame bisa jadi akibat jatuh keras yang juga mempengaruhi komponen dalamnya. Di sisi lain, kondisi fisik juga akan berpengaruh terhadap nilai jual kembali, iPhone dengan bodi mulus tentu lebih diminati dibandingkan yang penuh baret.
Beberapa penjual nakal bahkan mencoba menyamarkan kondisi fisik asli dengan cara memoles bodi, mengganti housing dengan casing replika tau hanya menampilkan foto dari bagian sudut terbaik saja. Maka dari itu, jangan ragu untuk meminta foto dari berbagai sisi atau jika memungkinkan cek langsung unitnya sebelum melakukan transaksi.
Demikian penjelasan mengenai resiko dan bahaya ketika kamu membeli iPhone bekas. Semoga adanya penjelasan di atas bisa membantu kamu dalam mendapatkan iPhone bekas dengan kondisi terbaik, ya.












