Aplikasichat.com – SSD NVMe bisa membuat PC menjdi terasa seperti baru lagi, terutama ketika sebelumnya pengguna menggunakan penyimpanan berbasis HDD. Berbeda dengan dulu, sekarang memilih SSD NVMe sudah jauh lebih rumit dengan berbagai generasi PCIe, bentuk fisik dan spesifikasi teknis yang membingungkan ketika tidak paham. Apabila kamu kebetulan sedang ingin membeli SSD NVMe dan tidak ingin salah membeli, yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Hal yang Harus Dicek Sebelum Membeli NVMe
Berikut adalah beberapa hal penting yang harus dicek sebelum membeli SSD NVMe:
1. Ukuran
Ukuran SSD NVMe juga tidak kalah penting untuk diperhatikan karena saat salah memilih, SSD bisa jadi tidak muat di slot-nya. SSD NVMe biasanya mempunyai kode empat angka, misalnya 2280 yang artinya lebarnya 2mm dan panjangnya 80mm. Ada juga ukuran lain seperti 2242, 2230 atau 2210.
Also Read
Motherboard untuk PC umumnya sudah menyediakan beberapa lubang baut sehingga bisa menampung SSD dengan berbagai ukuran, tapi motherboard laptop cenderung lebih terbatas karena seringkali hanya mendukung satu ukuran saja. Jadi sebelum membeli, selalu cari ukuran empat angka tersebut agar SSD yang dibeli bisa benar-benar cocok dengan slot di motherboard.
2. Generasi PCIe
Ketika akan membeli SSD NVMe, hal pertama yang harus dicek adalah generasi PCIe yang digunakan karena inilah yang menentukan seberapa kencang SSD tersebut (dengan catatan motherboard di PC pengguna juga me mendukung PCIe generasi yang sama). Saat ini yang umum adalah PCIe 3.0, 4.0 dan 5.0, dimana setiap generasi kurang lebih menggandakan kecepatan generasi sebelumnya.
Untuk pemakaian harian seperti browsing, bermain game dan transfer file biasa, perbedaan antara PCIe 4.0 dan 5.0 hampir tidak terasa, dimana 5.0 lebih panas dan jauh lebih mahal. Sekarang, PCIe 4.0 biasanya menjadi pilihan yang masuk akal antara harga dan performa.
3. Heatsink
SSD NVMe terutama yang sudah PCIe 4.0 dan 5.0, cenderung panas dan bisa menyentuh suhu sekitar 70 derajat celcius atau lebih tinggi. Begitu menyentuh angka tersebut, SSD akan menurunkan performa (thermal throttling) agar tidak cepat rusak. Maka dari itu, penggunaan heatsink sangat membantu untuk menjaga suhu dan performa tetap stabil.
Beberapa SSD NVMe sudah dijual dengan heatsink bawaan dan banyak motherboard modern yang juga sudah menyediakan heatsink yang terintegrasi. Untuk SSD PCIe 3.0 atau PC dengan beban kerja ringan, heatsink tidak terlalu penting selama aliran udara di casing sudah cukup baik, karena suhu SSD di generasi itu biasanya tidak sepanas generasi yang lebih baru.
4. Kecepatan Baca Tulis
Angka kecepatan yang tercantum di SSD NVMe sering terdengar wah, tapi belum tentu menggambarkan performa yang akan dirasakan sehari-hari. Produsen biasanya menonjolkan kecepatan baca tulis sekuensial karena itu angka tertingginya, padahal yang lebih berpengaruh untuk pemakaian harian seperti booting Windows, membuka aplikasi dan membuat game adalah kecepatan baca tulis acak yang diukur dalam IOPS (Input/Output Operations Per Seconds). Selain itu, kebanyakan SSD saat ini menggunakan NAND QLC yang memang lebih murah tapi cenderung melambat ketika menulis data besar secara terus-menerus, sedangkan NAND TLC lebih stabil dan cocok untuk pekerjaan berat seperti editing video atau transfer file besar.
5. Rating Ketahanan
Rating ketahanan SSD NVMe menunjukkan seberapa banyak data yang bisa ditulis sebelum SSD mulai aus dan diukur dengan satuan TBW (Terabytes Written). Misalnya, SSD 500GB dengan rating 300 TBW berarti bisa menulis hingga 300TB data sebelum ketahanannya menurun.
Jenis NAND juga berpengaruh dimana MLC paling awet tapi mahal, TLC jadi pilihan tengah yang seimbang, sedangkan QLC lebih murah tapi cepat aus. Rating ketahanan baru benar-benar penting ketika pengguna sering menulis data besar seperti content creator, pengelola database dan banyak lagi.
6. DRAM
DRAM di SSD NVMe cukup penting untuk performa, tapi sering luput dari perhatian. DRAM menyimpan tabel pemetaan data, sehingga SSD bisa lebih cepat dalam menemukan letak file. Apabila tidak mempunyai DRAM (DRAM-less), SSD akan “menumpang” RAM sistem melalui fitur HMB tapi lebih lambat dan kurang efisien, terutama ketika menangani banyak file kecil, loading aplikasi atau multitasking berat.
Untuk pemakaian santai seperti browsing dan streaming, SSD DRAM-less sudah lebih dari cukup dan cocok dijadikan sebagai penyimpanan kedua untuk game atau file media. Namun untuk sistem operasi atau pekerjaan yang sering mengakses banyak file kecil, sebaiknya pilih SSD dengan DRAM.
7. Harga Per GB
Harga per GB bisa dijadikan acuan untuk menilai apakah sebuah SSD NVMe layak dibeli. Caranya adalah dengan membagi harga total dengan kapasitas SSD itu sendiri, misalnya SSD 1TB dengan harga Rp1,5 juta bernilai Rp1.500 per GB-nya. Umumnya, kapasitas 1TB merupakan titik tengah yang paling masuk akal dari sisi nilai, sedangkan 500GB biasanya lebih mahal per GB.
Di sisi lain, pengguna juga harus memperhatikan perihal merk. SSD dari brand kurang terkenal terkadang menggoda karena murah, tapi jika kualitasnya buruk sedikit penghematan di awal bisa berujung kerugian karena SSD cepat rusak. Maka dari itu, ada baiknya tetap membeli SSD dari merk ternama.
Demikian ulasan lengkap mengenai beberapa hal yang harus dicek sebelum membeli SSD NVMe. Semoga dengan adanya ulasan di atas bisa membantu kamu dalam mendapatkan SSD NVMe terbaik dari segi kualitas, nilai dan juga kompatibilitas.
